Masalah tentang positif COVID-19 di Indonesia saat ini meningkat drastis selama beberapa minggu terakhir. Virus COVID-19 varian Delta ini juga sudah ditemukan di Indonesia, Moms.
Virus jenis baru ini harus diwaspadai pasalnya lebih berbahaya dan menular. Centers for Disease Control and Prevention (CDC) memberikan pernyataan kalau virus jenis ini adalah hasil dari perubahan gen virus yang bereplikasi, lalu bermutasi secara alami dari materi genetiknya.
Virus COVID-19 jenis Delta ini pertama kali ditemukan di India. Dikenal dengan nama B16172 ini merupakan virus pertama kali terdeteksi pada Oktober 2020.
Jenis Delta ini sudah terbukti lebih mudah menularkan dibanding virus induk atau awalnya. Di Inggris sendiri ada lebih dari 42 ribu kasus varian Delta ditemukan. Kasus tersebut naik 70 persen dari minggu sebelumnya atau naik 29 ribu kasus dalam waktu seminggu.
"Public Health England (PHE) juga melaporkan kalau virus jenis Delta ini ternyata 60 persen lebih mudah menularkan dibandingkan Alpha. Juga waktu penggandaannya (doubling time) berkisar antara 4,5 sampai 11,5 hari" ungkap Mantan Direktur WHO SEARO, Prof Tjandra Yoga Aditama yang telah dikutip oleh detikcom.
Akibat dari rawat inap ini juga dapat memungkinkan peningkatan risiko sakit berat, sehigga membutuhkan alat bantu pernafasan atau ventilator sebanyak 1,67 kali lebih tinggi. Artinya, virus COVID-19 jenis baru ini dapat meningkatkan kemungkinan angka kematian yang lebih tinggi.
Pada akun Instagram miliknya, kandidat PhD di bidang kedokteran Kobe University dr. Adam Prabata memberitahukan kalau varian Delta ini telah terbukti menurunkan kemampuan penetralisir antibodi. Hal tersebut dapat diartikan adanya kemungkinan orang yang pernah terinfeksi varian Delta bisa terinfeksi kembali atau beresiko reinfeksi.
Virus jenis Delta ini bisa dikatakan juga memiliki ciri dan gejala berbeda dari virus utamanya, ya Moms. Baca terus penjelasan lengkapnya ya!
Diberitahukan oleh Telegraph, ada beberapa bukti yang menunjukkan kalau gejala jenis Delta ini sedikit berbeda dengan virus Corona yang pertama kali muncul. Berikut ini adalah gejalan virus varian Delta menurut National Health Services (NHS) Inggris, studi Zoe Covid yang berbasis aplikasi, dan para ahli virologi di India:
- Batuk
- Demam
- Hilang indra penciuman dan perasa
- Sakit kepala
- Sakit tenggorokan
- Pilek
- Ruam kulit
- Perubahan warna pada jari tangan dan kaki
- Nyeri dada
- Sesak napas
Zoe Covid sendiri menunjukkan kalau virus jenis Delta yang pertama kali terdeteksi di India ini terasa seperti 'flu yang buruk'. Banyak orang yang tidak menyadari kalau mereka sedang terkena virus karena gejalanya hampir mirip flu musiman yang parah.
"Saat ini Covid bertindak berbeda sekarang, lebih seperti flu yang buruk. Orang-orang mungkin mengira mereka terkena flu musiman dan masih bisa pergi ke pesta, tetapi kami berpikir kalau itu memicu masalah," kata Tim Spector, seorang profesor epidemiologi genetik di King's College London.
"Kami sendiri sudah melihat gejala yang paling dirasakan semua pengguna aplikasi, dan gejala mereka tidak lagi sama seperti sebelumnya. Gejala nomor satu adalah sakit kepala, lalu diikuti dengan sekit tenggorokan, pilek, dan demam," sambungnya, melansir The Guardian.
Moms juga bisa melindungi diri dari virus COVID-19 jenis Delta dengan mengikuti protokol kesehatan yang rutin. Jangan lupa juga untuk melakukan vaksinasi segera ya.
0 Komentar